Bahaya
phthalate
Untuk keperluan buah hati anda
apalagi yang masih bayi pasti
memerlukan banyak produk-produk
bayi utamanya seperti
bedak, shampo, dan produk pelembab. Dan akhir-akhir ini bahwa banyak
produk-produk bayi tersebut ditenggarai mengandung bahan kimia buatan yang
dikenal dengan Phthalate.
Phthalate sendiri merupakan bahan kimia yang ditambahkan kedalam adonan
plastik untuk memperhalus tekstur. namun beberapa diantaranya digunakan pada produk
kecantikan temasuk bedak, berfungsi mempertahankan keharuman.
Seperti dikatakan pada sebuah
penelitian di Universitas Washington, Seattle, USA ‘ bayi yang menggunakan ketiga jenis produk
diatas terpapar phthalate 5 kali lebih banyak dibandingkan dengan yang tidak
menggunakanya’. Dan Juga
mengungkapkan bahwa bayi yang yang menjadi partisipan penelitian menunjukan
setidaknya ditemukan satu metabolit phthalate dalam urinya, walaupun bayi
tersebut tidak menggunakanya secara langsung ketiga produk-produk tersebut.
Selain itu Phthalate
disinyalir dapat menjadi pemicu
kanker karena bersifat karsinogenik, gangguan sistem saraf, liver, dan gangguan sistem reproduksi. Bahkan pada manusia yang terpapar phthalate
sehak dini dan dalam waktu jangka lama, akan mengalami keterlambatan pubertas.
Komisi UNI Eropa juga telah memasukan Phthalate
termasuk zat-zat yang berbahaya sehingga diklasifikasikan sebagai racun.
Seperti produk Non parfum juga tidak
bebas phthalate, karena bahan kosmetik apapun akan menggunakan tabi pengharum
yang juga menggunakan bahan kimia lain. Meski penelitian tersebut masih perlu
dikaji ulang dengan penelitian-penelitian lanjutan, namun alangkah sebaiknya
kurangi pemakaian dari ketiga jenis ‘produk perawatan’ tersebut. karena
sebenarnya bayi baru lahir belum sama sekali memerlukan shampo, bedak dan
pelembab, terutama untuk bayi yang mempunyai kulit normal.
Penting juga diperhatikan oleh orang
tua, jangan menggunakan kosmetik hanya karena ikut-ikutan saja. Kenali jenis
kulit anak sesuaikan dengan kebutuhanya dan akan lebih baik jika kita
berkonsultasi dengan dokter mengenai kesehatan bayi
dan penggunaan produk bayi kosmetik dalam keseharianya.(m&k)
Pada saat ini,
berbagai macam penghapus yang dijual di pasar pada umumnya masih menggunakan
phthalate sebagai salah satu bahan baku. Phthalate ini berfungsi sebagai bahan
campuran penghapus agar penghapus menjadi empuk dan lembut. Selain sebagai
bahan campuran penghapus, phthalate lazim digunakan sebagai campuran dalam
industri plastik agar plastik mudah dibentuk, akan tetapi phthalate ini
mempunyai sisi negatif karena dikategorikan sebagai zat yang beracun sehingga
sangat berbahaya jika masuk kedalam tubuh dalam jumlah yang berlebihan.
Para ilmuwan menemukan bahwa manusia yang seringkali berhubungan dengan phthalate akan mengalami keterlambatan pubertas. Sedangkan pengaruh berkepanjangan phthalate bagi ibu hamil adalah dapat mengakibatkan keguguran dan komplikasi pada kehamilan. Selain itu, phthalate juga dapatmemicu kanker (karsinogenik), gangguan sistem saraf, liver, dan gangguan sistem reproduktivitas.Komisi Uni Eropa pun telah menyatakan bahwa phthalate termasuk dalam barang-barang berbahaya. dan phthlate sendiri telah diklasifikasikan sebagai racun dan selanjutnya, bahan plastik yang menggunakan phthalate dilarang untuk material semua mainan dan alat tulis di pasar Uni Eropa.
Para ilmuwan menemukan bahwa manusia yang seringkali berhubungan dengan phthalate akan mengalami keterlambatan pubertas. Sedangkan pengaruh berkepanjangan phthalate bagi ibu hamil adalah dapat mengakibatkan keguguran dan komplikasi pada kehamilan. Selain itu, phthalate juga dapatmemicu kanker (karsinogenik), gangguan sistem saraf, liver, dan gangguan sistem reproduktivitas.Komisi Uni Eropa pun telah menyatakan bahwa phthalate termasuk dalam barang-barang berbahaya. dan phthlate sendiri telah diklasifikasikan sebagai racun dan selanjutnya, bahan plastik yang menggunakan phthalate dilarang untuk material semua mainan dan alat tulis di pasar Uni Eropa.
Menindaklanjuti
larangan Komisi Eropa tersebut, Faber-Castell Malaysia sebagai pabrik yang
khusus memproduksi penghapus (pabrik penghapus terbesar di dunia) melakukan
riset untuk mencari bahan pengganti phthalate bersama dengan Shimadzu-UMMC
Center for Xenobiotics Studies (SUCXeS), Fakultas Kedokteran Universitas Malaya
di Kuala Lumpur, Malaysia pada bulan September 2006. Akhirnya mereka menemukan
bahwa salah satu turunan minyak nabati mempunyai efek yang sama dengan
phthalate saat ini seluruh penghapus Faber-Castell sudah bebas dari phthalate.
Untuk
memastikan agar penghapus Faber-Castell yang didistribusikan di Indonesia juga
merupakan penghapus yang bebas phthalate, maka Faber-Castell International
Indonesia bekerjasama dengan Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia mengadakan
penelitian tentang keamanan dari penghapus Faber-Castell. Hasil dari penelitian
yang dilakukan oleh LIPI membuktikan bahwa Penghapus Faber-Castell tidak
mengandung phthalate yang telah diklarifikasikan racun oleh Komisi Uni Eropa.
Untuk lebih jelasnya, informasi tentang apa phthalate itu sebenarnya, Faber-Castell mengadakan interview dengan Dr. Eng. Agus Haryono, Division of Sciences and Technology Services, Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia, (LIPI). - Apakah Phthalate itu?
Untuk lebih jelasnya, informasi tentang apa phthalate itu sebenarnya, Faber-Castell mengadakan interview dengan Dr. Eng. Agus Haryono, Division of Sciences and Technology Services, Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia, (LIPI). - Apakah Phthalate itu?
Phthlate itu
adalah plasticizer atau zat pelentur plastic.
- Phthalate biasanya digunakan dan terdapat pada produk apa saja?
Sebagian besar produk phthalate digunakan pada plastic dari jenis resin vinyl, termasuk PVC (polivinil klorida). Produk-produk PVC yang menggunakan phthalate sebagai plasticizer antara lain kemasan makanan, cling wrap, mainan anak-anak sampai peralatan medis seperti selang infuse dan kantong darah.
- Phthalate biasanya digunakan dan terdapat pada produk apa saja?
Sebagian besar produk phthalate digunakan pada plastic dari jenis resin vinyl, termasuk PVC (polivinil klorida). Produk-produk PVC yang menggunakan phthalate sebagai plasticizer antara lain kemasan makanan, cling wrap, mainan anak-anak sampai peralatan medis seperti selang infuse dan kantong darah.
- Adakah
manfaat dari Phthalate itu sendiri? Jika ada apakah manfaatnya yang dapat
terkandung dalam Phthalate?
Manfaat
penggunaan phthalate adalah sebagai bahan pelentur plastic (plasticizer).
Dengan penambahan plasticizer ini maka plastic (yang memiliki bahan dasar
polimer, bersifat rigid dan kaku), akan memiliki sifat plastis dan mudah
dibentuk. Penambahan plasticizer juga akan menurunkan suhu proses pembuatan
produk, yang artinya adalah bisa menurunkan konsumsi energi dan menghindari
resiko kerusakan produk karena prosesnya bisa dilakukan pada suhu yang lebih
rendah.
- Adakah efek
negatif yang ditimbulkan oleh Phthlate? Jika ada, apakah efek negatif-nya?
Menurut
penelitian ada potensi mingrasi phthalate dari plastic/resin jika plastic
tersebut digunakan tidak pada tempatnya. Mainan anak-anak yang mengandung
phthalate juga berpotensi termigrasi ketubuh anak-anak jika anak-anak
menggigit-gigit mainan tersebut. Jika phthalate telah termigrasi ke tubuh
manusia maka ada kemungkinan munculnya penyakit-penyakit seperti kanker
(karsinogenik), gangguan system syaraf, liver, dan gangguan system
reproduktivitas.
- Adakah zat
berbahaya yang terkandung dalam Phthalate? Jika ada, apakah nama zat berbahaya
tersebut?
Senyawa
phthalate yang paling banyak digunakan (hampir lebih dari 70%) pada plastik
jenis vinyl adalah dioctyl phthalate (DOP) atau bisa disebut juga dengan
2-diethyl hexyl phthalate (DEHP).
- Pernahkan
bapak menemukan kasus tentang penggunaan Phthalate yang berlebihan yang
menyebabkan efek negatif terhadap penggunanya? Jika ada, mohon bapak ceritakan
kepada kami.
Sampai saat
ini penelitian tentang efek negative phthalate terhadap kesehatan baru pada
tahap uji ke binatang dan hasilnya bahwa phthalate memang toxicology pada
binatang tersebut, phthalate memang memiliki efek negative berupa karsinogen,
mutagen, reproductive effector dan penyebab gangguan-gangguan lain seperti
system syaraf dan liver. Karena belum ada bukti langsung efek negatifnya
terhadap manusia, maka disebagian besar negara didunia belum melarang total
penggunaan phthalate.
- Apakah di
Indonesia sendiri telah dilakukan penelitian tentang bahaya Phthalate?
Indonesiamasih
belum melakukan penelitian tentang bahaya phthalate. Yang pernah dilakukan HPI
(Himpunan Polimer Indonesia) adalah melakukan penelitian seberapa jauh proses
migrasi phthalate pada plastic vinyl resin.
- Sebuah
penghapus juga menggunakan Phthlate sebagai bahan baku utama, berdasarkan
keputusan dari Komisi Eropa yang menyatakan bahwa melarang penggunaan
Phthalate, karena Phthalate sendiri telah diklarifikasikan sebagai racun.
Tentunya hal tersebut sangat berbahaya bagi anak-anak yang merupakan pengguna
utama dari penghapus. Bagaimana pendapat bapak tentang hal ini?
Di Indonesia
sendiri karena belum ada korban, maka belum adanya pula larangan tentang
penggunaan phthalate ini. Seperti yang kita ketahui Indonesia lebih menganut
paham seperti yang diberlakukan di Amerika, yaitu paham dimana akan melakukan
sesuatu jika ada jatuhnya korban. Berbeda dengan yang dilakukan Pemerintah Uni
Eropa, paham yang mereka anut itu mengarah kepada tindakan pencegahan sebelum
terjadi sesuatu hal yang buruk. Sehingga penggunaan phthalate yang mempunyai
sifat racun didalamnya telah diklarifikasikan sebagai racun dan berbahaya.
Tiada ulasan:
Catat Ulasan
Nota: Hanya ahli blog ini sahaja yang boleh mencatat ulasan.