Pengawet Roti
BAB
I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Saat ini banyak sekali pedagang
makanan yang menggunakan bahan-bahan pengawet makanan yang berbahaya yang dapat
merusak kesehatan tubuh manusia. Misalnya saja formalin, boraks dan bleng.
Tanpa kita sadari sebagian besar makanan yang dijual di pinggir jalan sampai di
beberapa rumah makan pun ada yang menjual atau membuat makanannya dari formalin, boraks dan bleng.
Penggunaan formalin,
boraks dan bleng yang berlebihan
tentu bisa membahayakan kesehatan tubuh kita, bahkan bisa merusak fungsi dari
organ-organ tubuh kita.
B. Perumusan Masalah
Di dalam makalah ini saya akan membahas
mengenai :
a).
Apa saja yang termasuk bahan pengawet?
b). Apa itu formalin, boraks dan bleng?
c). Apa dampak dari penggunaan bahan pengawet?
d). Apa contoh makanan yang mengandung bahan pengawet?
b). Apa itu formalin, boraks dan bleng?
c). Apa dampak dari penggunaan bahan pengawet?
d). Apa contoh makanan yang mengandung bahan pengawet?
BAB
II
TINJAUAN
TEORITIS
A. Macam-macam bahan pengawet
Banyak
sekali bahan pengawet yang digunakan oleh para pedagang makanan, seperti :
1). FORMALIN
2). BORAKS
3). BLENG, dan masih banyak sekali
1). FORMALIN
2). BORAKS
3). BLENG, dan masih banyak sekali
B. Pengertian formalin,
boraks dan bleng
Formalin
Formalin adalah larutan yang tidak berwarna dan baunya sangat menusuk. Formalin biasanya digunakan sebagai bahan perekat untuk kayu lapis dan disinfektan untuk peralatan rumah sakit serta untuk pengawet mayat. Formalin dilarang digunakan untuk pengawet pangan.
Boraks
Boraks adalah senyawa berbentuk kristal putih tidak berbau dan stabil pada suhu dan tekanan normal. Boraks merupakan senyawa kimia dengan nama natrium tetraborat (NaB4O710H20). Jika larut dalam air akan menjadi hidroksida dan asam borat (H3BO3). Salah satu bentuk turunan boraks yang sering disalahgunakan untuk pangan adalah bleng. Boraks atau asam boraks biasanya digunakan untuk bahan pembuat deterjen, mengurangi kesadarahan air dan antiseptik.
Formalin adalah larutan yang tidak berwarna dan baunya sangat menusuk. Formalin biasanya digunakan sebagai bahan perekat untuk kayu lapis dan disinfektan untuk peralatan rumah sakit serta untuk pengawet mayat. Formalin dilarang digunakan untuk pengawet pangan.
Boraks
Boraks adalah senyawa berbentuk kristal putih tidak berbau dan stabil pada suhu dan tekanan normal. Boraks merupakan senyawa kimia dengan nama natrium tetraborat (NaB4O710H20). Jika larut dalam air akan menjadi hidroksida dan asam borat (H3BO3). Salah satu bentuk turunan boraks yang sering disalahgunakan untuk pangan adalah bleng. Boraks atau asam boraks biasanya digunakan untuk bahan pembuat deterjen, mengurangi kesadarahan air dan antiseptik.
Bleng
Bleng (dari bahasa Jawa) adalah
campuran garam mineral konsentrasi tinggi yang dipakai dalam pembuatan beberapa
makanan tradisional, seperti karak dan gendar. Sinonimnya natrium biborat,
natrium piroborat, natrium tetraborat.
Bleng adalah bentuk tidak murni dari
boraks, sementara asam borat murni buatan industri farmasi lebih dikenal dengan
nama boraks. Dalam dunia industri, boraks menjadi bahan solder, bahan
pembersih, pengawet kayu, antiseptik kayu, dan pengontrol kecoak. (wikipedia)
Sumber : http://aspal-putih.blogspot.com/2012/08/apa-itu-blengborax.html#ixzz27lgiFic9 Under Creative Commons License: Attribution
C. Dampak dari penggunaan bahan pengawet
Formalin
Dampak formalin pada kesehatan manusia, dapat bersifat
akut dan kronik:
a. Akut (efek pada kesehatan manusia terlihat
langsung).
1) Bila
terhirup akan terjadi iritasi pada hidung dan tenggorokan, gangguan pernafasan,
rasa terbakar pada hidung dan tenggorokan serta batuk-batuk. Kerusakan jaringan
dan luka pada saluran pernafasan seperti radang paru dan pembengkakan paru.
Tanda-tanda lainnya meliputi bersin, radang tekak, radang tenggorokan, sakit
dada, yang berlebihan, lelah, jantung berdebar, sakit kepala, mual dan muntah.
Pada konsentrasi yang sangat tinggi dapat menyebabkan kematian.
2) Bila
terkena kulit akan menimbulkan perubahan warna, yakni kulit menjadi merah,
mengeras, mati rasa dan ada rasa terbakar.
3) Bila
terkena mata akan menimbulkan iritasi mata sehingga mata memerah, rasanya sakit,
gata-gatal, penglihatan kabur dan mengeluarkan air mata. Bila merupakan bahan
berkonsentrasi tinggi maka formalin dapat menyebabkan pengeluaran air mata yang
hebat dan terjadi kerusakan pada lensa mata.
4)
Apabila tertelan maka mulut, tenggorokan dan perut terasa terbakar, sakit
menelan, mual, muntah dan diare, kemungkinan terjadi pendarahan, sakit perut
yang hebat, sakit kepala, hipotensi (tekanan darah rendah), kejang, tidak sadar
hingga koma. Selain itu juga dapat terjadi kerusakan hati, jantung, otak,
limpa, pankreas, sistem susunan syaraf pusat dan ginjal.
b. Kronik (setelah
terkena dalam jangka waktu yang lama dan berulang).
1) Apabila
terhirup dalam jangka waktu lama maka akan menimbulkan sakit kepala, gangguan
sakit kepala, gangguan pernafasan, batuk-batuk, radang selaput lendir hidung,
mual, mengantuk, luka pada ginjal dan sensitasi pada paru. Efek neuropsikologis
meliputi gangguan tidur, cepat marah, keseimbangan terganggu, kehilangan
konsentrasi dan daya ingat berkurang. Gangguan haid dan kemandulan pada
perempuan. Kanker pada hidung, rongga hidung, mulut, tenggorokan, paru
dan otak.
2) Apabila
terkena kulit, kulit terasa panas, mati rasa, gatal-gatal serta memerah,
kerusakan pada jari tangan, pengerasan kulit dan kepekaan pada kulit, dan
terjadi radang kulit yang menimbulkan gelembung.
3) Jika
terkena mata, yang paling berbahaya adalah terjadinya radang selaput mata.
4) Jika
tertelan akan menimbulkan iritasi pada saluran pernafasan, muntah-muntah dan
kepala pusing, rasa terbakar pada tenggorokan, penurunan suhu badan dan rasa
gatal di dada.
Boraks
-Jika terhirup
Rasa terbakar pada hidung dan tenggorokan, sukar bernapas, napas pendek, sakit kepala, kanker paru-paru.
-Jika terkena kulit
Kemerahan, gatal, kulit terbakar.
-Jika terkena mata
Kemerahan, gatal, mata berair, kerusakan mata, pandangan kabur, kebutaan.
-Jika tertelan
Mual, muntah, perut perih, dalam jumlah banyak menyebabkan kurang darah, muntah darah, mati.
Rasa terbakar pada hidung dan tenggorokan, sukar bernapas, napas pendek, sakit kepala, kanker paru-paru.
-Jika terkena kulit
Kemerahan, gatal, kulit terbakar.
-Jika terkena mata
Kemerahan, gatal, mata berair, kerusakan mata, pandangan kabur, kebutaan.
-Jika tertelan
Mual, muntah, perut perih, dalam jumlah banyak menyebabkan kurang darah, muntah darah, mati.
Bleng
Mengkonsumsi makanan berboraks dalam jumlah berlebihan akan
menyebabkan gangguan otak, hati, dan ginjal. Dalam jumlah banyak,
boraks menyebabkan demam, anuria
(tidak terbentuknya urin), koma, merangsang sistem
saraf pusat, menimbulkan depresi, apatis, sianosis, tekanan darah
turun, kerusakan ginjal, pingsan, hingga kematian. Batas aman/legal penggunaan boraks dalam makanan adalah 1 gram
/ 1 kg pangan
Sumber : http://id.wikipedia.org/wiki/Bleng
D. Contoh makanan yang mengandung bahan
pengawet
Berikut beberapa
contoh makanan yang sering ditambahkan zat pengawet berbahaya:
1. Jajanan tradisional
Teksturnya sangat kenyal, berasa tajam seperti sangat gurih, membuat lidah bergetar dan memberi rasa getir. Tidak rusak lebih dari 2 hari pada suhu kamar.
2. Roti
Masa kadaluarsa roti menjadi sangat lama dari biasanya. Tampilan roti sangat putih dan teksturnya tidak lembut dan kenyal, tetapi menjadi agak keras sehingga bisa tahan lama.
3. Mie basah
Teksturnya kenyal, lebih mengkilat, tidak lengket dan tidak mudah putus. Tidak rusak sampai 2 hari pada suhu kamar (25 derajat celsius) dan bertahan lebih dari 15 hari pada suhu lemari es (10 derajat celsius). Tidak lengket dan lebih mengkilap dibandingkan mie biasa.
4. Bakso
Teksturnya sangat kenyal, warna tidak kecokelatan seperti penggunaan daging namun lebih cenderung keputihan. Tidak rusak lebih dari 2 hari pada suhu kamar dan teksturnya sangat kenyal.
5. Tahu
Tidak rusak sampai 3 hari pada suhu kamar dan bisa bertahan lebih dari 15 hari pada suhu lemari es. Tahu terlampau keras, kenyal namun tidak
padat.
6. Kerupuk
Teksturnya renyah dan menimbulkan rasa getir.
7. Ikan
Tidak rusak sampai 3 hari pada suhu kamar. Warna insang merah tua tidak cemerlang bukan merah segar dan warna daging putih bersih.
8. Ikan asin
Tidak rusak sampai lebih dari 1 bulan pada suhu kamar. Bersih cerah dan tidak berbau seperti ikan asin. Tidak dihinggapi lalat pada area yang banyak berlalat.
9. Ayam
Tidak rusak lebih dari 2 hari pada suhu kamar 25 celsius dan tekstur kencang.
1. Jajanan tradisional
Teksturnya sangat kenyal, berasa tajam seperti sangat gurih, membuat lidah bergetar dan memberi rasa getir. Tidak rusak lebih dari 2 hari pada suhu kamar.
2. Roti
Masa kadaluarsa roti menjadi sangat lama dari biasanya. Tampilan roti sangat putih dan teksturnya tidak lembut dan kenyal, tetapi menjadi agak keras sehingga bisa tahan lama.
3. Mie basah
Teksturnya kenyal, lebih mengkilat, tidak lengket dan tidak mudah putus. Tidak rusak sampai 2 hari pada suhu kamar (25 derajat celsius) dan bertahan lebih dari 15 hari pada suhu lemari es (10 derajat celsius). Tidak lengket dan lebih mengkilap dibandingkan mie biasa.
4. Bakso
Teksturnya sangat kenyal, warna tidak kecokelatan seperti penggunaan daging namun lebih cenderung keputihan. Tidak rusak lebih dari 2 hari pada suhu kamar dan teksturnya sangat kenyal.
5. Tahu
Tidak rusak sampai 3 hari pada suhu kamar dan bisa bertahan lebih dari 15 hari pada suhu lemari es. Tahu terlampau keras, kenyal namun tidak
padat.
6. Kerupuk
Teksturnya renyah dan menimbulkan rasa getir.
7. Ikan
Tidak rusak sampai 3 hari pada suhu kamar. Warna insang merah tua tidak cemerlang bukan merah segar dan warna daging putih bersih.
8. Ikan asin
Tidak rusak sampai lebih dari 1 bulan pada suhu kamar. Bersih cerah dan tidak berbau seperti ikan asin. Tidak dihinggapi lalat pada area yang banyak berlalat.
9. Ayam
Tidak rusak lebih dari 2 hari pada suhu kamar 25 celsius dan tekstur kencang.
BAB
III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Sekarang
ini semakin bayaknya bahan pengawet makanan yang beredar di pasaran yang
membuat kekhawatiran, maka dari itu kita harus memahami bahaya-bahaya apa saja
yang terdapat dari bahan pengawet. Oleh karena itu di makalah ini di jelaskan
apa saja dampak negatif dari bahan pengawet dan apa saja contoh makanan yang
mengandung bahan pengawet.
B. Saran
Saran
saya untuk seluruh pecinta makanan untuk lebih berhati-hati dalam memilih
makanan, karena sekarang ini sudah banyak makanan yang mnggunakan bahan makaan
yang tidak baik untuk kesehata tubuh manusia dan dapat merusak fungsi organ
tubuh manusia.
Beberapa hari belakangan ini banyak beredar info
tentang bahaya roti bakery karena mengandung banyak pengawet. Jangan panik
dulu! Tidak semua roti berbahaya. Karena itu ketahui tips membedakan roti yang
mengandung banyak bahan pengawet.
Hampir semua produk industri masa kini tidak ada yang
bebas dari zat aditif (tambahan) dan zat pengawet. Keduanya telah digunakan
dalam industri makanan, obat dan kosmetik selama ratusan tahun.
Zat pengawet adalah salah satu zat aditif yang tentu
saja dipakai untuk membuat suatu produk tidak cepat rusak karena gangguan
jamur, bakteri atau mikroba lainnya.
Ir Chandra Irawan, MSi, pakar kimia pangan dan gizi
dari Akademi Kimia Analis Bogor menuturkan, sebagian produsen 'nakal' memang
suka memasukkan zat pengawet seperti Calcium Propianate dan Potassium Bromate
secara berlebihan ke dalam adonan roti. Pengawet ini biasanya ditambahkan agar
roti lebih tahan lama dan tampilan selalu menarik.
Potassium Bromate (KBrO3) merupakan bread improver yang biasanya ditambahkan pada roti dan tepung, yang berfungsi sebagai pengembang adonan roti, membuat roti lebih kuat dan lebih elastis.
Potassium Bromate (KBrO3) merupakan bread improver yang biasanya ditambahkan pada roti dan tepung, yang berfungsi sebagai pengembang adonan roti, membuat roti lebih kuat dan lebih elastis.
Tapi Potassium Bromate dianggap karsinogen (pemicu
kanker) oleh Badan Internasional untuk Penelitian Kanker (Agency for Research
on Cancer atau IARC) yang bisa berbahaya bila dikonsumsi, seperti dilansir nowpublic,
Rabu (2/3/2011).
Sebuah penelitian yang dilakukan Y Kurokawa, A
Maekawa, M Takahashi dan Y Hayashi dari Division of Toxicology, National
Institute of Hygienic Sciences, Tokyo, juga telah menemukan bahwa KBrO3 dapat
menginduksi tumor sel ginjal, mesotelioma dari peritoneum, dan sel tumor
follicular tiroid, seperti dilansir ncbi.nlm.nih.gov.
Secara teori, substansi pengawet ini seharusnya keluar
dari adonan roti selama dipanggang, tetapi jika terlalu banyak ditambahkan atau
jika roti tidak dimasak cukup lama atau tidak pada suhu cukup tinggi, maka
pengawet tersebut akan tetap bersisa pada roti.
"Pengawet itu kan fungsinya untuk membunuh
mikroorganisme. Tapi kalau pengawetnya dimasukkan secara berlebihan, maka akan
susah disintesis atau degradasi oleh tubuh, akhirnya terendapkan. Nah,
lama-lama ini bisa memicu kanker karena kan sifatnya karsinoge," jelas Ir
Chandra.
Sedangkan Calcium Propianate digunakan sebagai pengawet dalam roti dan makanan yang dipanggang lainnya. Pengawet ini digunakan untuk mencegah pertumbuhan jamur dan bakteri. Tapi produsen seringkali menambahkan pengawet ini secara berlebihan dalam adonan roti.
Sedangkan Calcium Propianate digunakan sebagai pengawet dalam roti dan makanan yang dipanggang lainnya. Pengawet ini digunakan untuk mencegah pertumbuhan jamur dan bakteri. Tapi produsen seringkali menambahkan pengawet ini secara berlebihan dalam adonan roti.
"Ya tapi tidak semua produsen seperti itu, jadi
harus pintar-pintar memilih," jelas Ir Chandra.
Berikut beberapa cara yang diberikan Ir Chandra untuk
membedakan roti yang menggunakan pengawet secara berlebihan, yaitu:
1. Masa
kadaluarsa roti menjadi sangat lama dari biasanya
2. Tampilan
roti sangat putih
3. Teksturnya
tidak lembut dan kenyal, tetapi menjadi agak keras sehingga bisa tahan lama.
Kini makanan yang mengandung bahan pengawet makin mudah sekali ditemukan,
justru makan yang mengandung bahan pengawet
adalah makanan yang sering kita konsumsi salah satunya adalah tahu, ikan, ayam,
dan bakso, dan masih banyak lagi.
Kurangnya pengetahuan dan informasi tentang makanan yang mengandung bahan
pengawet berbahaya membuat para konsumen justru salah pilih. Karena bahan
makanan yang diberi bahan pengawet biasanya akan terlihat lebih menarik.
Nah,oleh karena itu, agar Anda tidak tertipu dan salah pilih saat membeli
makanan tersebut.
Berikut adalah ciri-ciri makanan yang mengandung bahan pengawet yang
berbahaya.
Ciri makanan
berformalin:
·
Mie Basah
Tidak lengket,lebih mengilap, tidak rusak sampai dua hari pada suhu kamar,bertahan lebih dari 15 hari pada suhu lemari es (10o C)
Tidak lengket,lebih mengilap, tidak rusak sampai dua hari pada suhu kamar,bertahan lebih dari 15 hari pada suhu lemari es (10o C)
·
Tahu
Teksturnya terlalu keras, kenyal tetapi tidak padat, tidak rusak dalam 3 hari dalam suhu kamar, bisa bertahan hingga 15 hari dalam kulkas.
Teksturnya terlalu keras, kenyal tetapi tidak padat, tidak rusak dalam 3 hari dalam suhu kamar, bisa bertahan hingga 15 hari dalam kulkas.
·
Ikan
Warna insang merah tua tidak cemerlang, warnanya tidak merah segar, Bau amis berkurang, warna daging ikan putih bersih, tidak rusak samapai 3 hari pada suhu kamar. Warnanya bersih cerah dan tidak berbau khas ikan asin, tidak dihinggapi lalat, tidak rusak sampai lebih dari 1 bulan pada suhu 25o Celsius.
Warna insang merah tua tidak cemerlang, warnanya tidak merah segar, Bau amis berkurang, warna daging ikan putih bersih, tidak rusak samapai 3 hari pada suhu kamar. Warnanya bersih cerah dan tidak berbau khas ikan asin, tidak dihinggapi lalat, tidak rusak sampai lebih dari 1 bulan pada suhu 25o Celsius.
·
Bakso
Tekstur bakso sangat kenyal,dan tidak rusak samapai 2 hari pada suhu kamar
Tekstur bakso sangat kenyal,dan tidak rusak samapai 2 hari pada suhu kamar
·
Ayam
Tekstur daging kencang, tidak dihinggapi lalat, tidak rusak sampai dua hari pada suhu kamar.
Tekstur daging kencang, tidak dihinggapi lalat, tidak rusak sampai dua hari pada suhu kamar.
Ciri makananan
mengandung Boraks:
·
Mi basah
Teksturnya kental,lebih mengilat,tidak lengket dan tida cepat putus
Teksturnya kental,lebih mengilat,tidak lengket dan tida cepat putus
·
Bakso
Teksturnya sangat kental, warna tidak kecoklatan seperti penggunaan daging lebih cenderung keputihan
Teksturnya sangat kental, warna tidak kecoklatan seperti penggunaan daging lebih cenderung keputihan
·
Snack
Saya ambil contoh lontong,teksturnya sangat kenyal, berasa tajam, sangat gurih dan memberikan rasa getir.
Saya ambil contoh lontong,teksturnya sangat kenyal, berasa tajam, sangat gurih dan memberikan rasa getir.
·
Kerupuk
Teksturnya renyah dan bisa menimbulkan rasa getir
Teksturnya renyah dan bisa menimbulkan rasa getir
Ciri makanan
menggunakan pewarna rhodamin B dan methanyl yellow:
·
Warnanya mencolok
·
Cerah mengilap
·
Warnanya tidak homogen(ada
yang menggumpal)
·
Ada sedikit rasa pahit
·
Muncul rasa gatal di
tenggorokan setelah mengonsumsinya
Nah berikut makanan yang mengandung bahan pengawet yang berbahaya. Memang
makanan ini adalah makanan yang sering dikonsumsi oleh masyarakat, karena murah
dan memngandung banyak protein dan karbohidrat. Tapi jika sudah mengandung
pengawet ini menjadi racun bagi kesehatan Anda.
Jadi pilihlah makanan yang sehat, tapi ingat tidak semua memang makanan
yang kami jelaskan diatas mungkin saja tidak mengadung formalin. Jaga kesehatan
Anda dengan cara sehat yang Anda miliki. Semoa bermanfaat!
Tiada ulasan:
Catat Ulasan
Nota: Hanya ahli blog ini sahaja yang boleh mencatat ulasan.