Jumaat, 06 April 2012
Ada banyak hal dilingkungan kita yang harus kita kenali secara
seksama dan kita waspadai. Misalnya plastik dengan segala efek-buruknya bagi
kesehatan dan lingkungan.Demikian juga dengan atap rumah kita yang terbuat dari
asbestos. Tulisan kali ini akan memaparkan tentang asbestos yang biasanya kita pakai untuk sebagian dari
atap rumah kita. Karena kita tahu, masyarakat kita sebagian besar menggunakan
genteng sebagai atap rumah.
Asbestos – adalah sebuah kumpulan mineral
metamorfis
berfiber. Nama ini berasal dari dari penggunaannya di lampu wick; karena tahan api dia telah digunakan
dalam banyak aplikasi.
Namun, penghirupan dari beberapa jenis
fiber Asbestos dapat menyebabkan berbagai penyakit, termasuk kanker, dan oleh karena itu kebanyakan penggunaan
Asbestos telah dilarang di banyak negara. Fiberglass
merupakan pengganti yang cocok dari Asbestos.
Material
Asbestos
Asbestos adalah salah satu bahan tambang terdiri dari
Magnesium-Calsium-Silikat berbentuk serat. Bahan galiannya berupa mineral jenis
aktinolit (actinolyte) dan krisatil ( Chrysotile ) yang berserabut. Krisatil
menempati sekitar 95% persediaan Asbestos dunia. Asbestos dapat diperoleh
dengan berbagai kaedah penambangan bawah tanah, namun yang paling umum adalah
melalui penambangan terbuka (open-pit
mining). Bahan ini memiliki sifat fisik yang kuat dan memiliki
ketahanan tinggi terhadap api, panas, serta zat kimia.
Berdasarkan
komposisi mineralnya, Asbestos dapat digolongkan menjadi :
1. Serpentine:Chrysotile (Asbestos
putih) 2. Amphibole:Actinolit,
Amosite (Asbestos coklat), Antrophylite, Crosidolite (Asbestos biru),
Tremolite. Dari semua jenis serat Asbestos, Chrysotile yang paling
banyak digunakan dan diperkirakan lebih kurang 90% dari semua macam Asbestos. Sedangkan
untuk golongan Amphibole telah ada larangan penggunaan secara umum.
Waspada
Memang tidak semua bahan yang mengandung serat Asbestos
berbahaya bagi kesehatan manusia. Faktor resiko kesehatan akan menjadi sangat
kecil apabila material dalam kondisi stabil (solid) sehingga serat Asbestos
terikat kuat dalam matrik bahan. Namun substansi Asbestos dengan ukuran
tertentu dalam keadaan terpisah (bebas) akan mencemari udara, yang selanjutnya
dapat masuk ke dalam tubuh manusia.
Serat Asbestos berbahaya karena mengandung hidroksida magnesium
silikat yang bersifat karsinogen (pemicu penyakit kanker). Jika terhisap, serat
Asbestos akan mengendap di dalam paru-paru. Gangguan kesehatan atau penyakit
yang timbul ditentukan oleh dosis serat Asbestos yang masuk ke dalam tubuh,
mulai dari gejala ISPA (Infeksi Saluran Pernafasan Atas) sampai dengan penyakit
kronis , yaitu :
1.
Mesothelioma
Debu Asbestos yang telah masuk ke paru-paru, akan bergerak
hingga sampai pada selubung paru-paru. Di sini, debu Asbestos akan merusak DNA
dari sel selubung paru (mesothelium), akibatnya kontrol pertumbuhan sel
terganggu. Sel yang telah menjadi abnormal akan membelah tak terkendali,
kemudian berekspansi dan merusak jaringan di sekitarnya.
2. Kanser
Paru-Paru
Mekanisme timbulnya kanker paru-paru akibat debu Asbestos hampir
sama dengan kanser mesothelioma. Bedanya, yang terkena adalah dinding saluran
napas (bronchiolus).Awalnya kerusakan hanya terbatas pada paru-paru, kemudian
pada stadium lanjut dapat bermetastasis ke organ tubuh lainnya.
3. Asbestosis
Debu Asbestos juga dapat menyebabkan iritasi pada jaringan dan
selubung paru-paru. Akibat iritasi, akan terbentuk jaringan parut yang kaku.
Jaringan ini perlahan-lahan akan meluas dan menebal sehingga paru-paru tidak
bisa lagi mengembang dan mengempis seperti layaknya paru-paru normal. Keadaan
ini akan menimbulkan berbagai macam gejala seperti sulit bernapas, napas
pendek, batuk, dan nyeri dada. Selain itu, aliran darah paru-paru juga akan
terhambat, memaksa jantung untuk bekerja lebih keras. Lama kelamaan, jantung akan
membesar. Timbulnya jaringan parut di paru-paru akibat debu Asbestos disebut Asbestosis.Dampak
bahaya dari menghirup serat Asbestos tidak bisa dilihat dalam jangka waktu
singkat.Terkadang gejala penyakit ini baru muncul dalam waktu 20-30 tahun
setelah terpapar serat Asbestos pertama kali.
Pengendalian
Resiko Bahaya Serat Asbestos
Pengendalian resiko yang dapat kita lakukan tentu saja dengan
subtitusi material yang mengandung Asbestos dengan material lain. Di pasaran
sudah terdapat material pengganti sebagai alternatif Asbestos yaitu :
- Kalsiboard (serat selulosa, silika, zat
aditif, semen, dan air)
- Ardex (serat sintetis, serat selulosa,
zat aditif, semen, dan air)
- Seng Eternit (serat sintetis, serat
selulosa, zat additif, semen, dan air)
Namun tidak bisa dipungkiri pada saat tertentu kita harus
menggunakan material yang mengandung serat Asbestos karena berbagai alasan,
maka yang dapat kita lakukan adalah penanganan material secara benar. Kerusakan
pada material yang mengandung serat Asbestos ini akan menimbulkan debu Asbestos.
Dalam kegiatan penanganan material (memotong, menggergaji,
mengebor,menghancurkan,dll) berpotensi terjadi pelepasan atau terpisahnya
partikel serat Asbestos ke udara. Untuk mengurangi paparan dari serat Asbestos
dan melakukan pencegahan jangka pendek bisa dengan melakukan beberapa cara:
- Sekali lagi,
mengenalpasti lokasi yang menggunakan Asbestos dan memperhitungkan resiko
yang bisa terjadi. Sebisa mungkin kita hindari apabila masih bisa
menggunakan bahan lain yang lebih aman.
- Menggunakan
perlengkapan yang diperlukan seperti masker, kacamata, sarung tangan, dan
pakaian ganti pada saat pengerjaan material Asbestos.
- Melakukan
penanganan material Asbestos dengan cara basah, maksudnya dilakukan
penyiraman air ke permukaan bahan sebelum, pada saat dan sesudah
pengerjaan.
- Secara rutin
mengontrol dan melakukan penggantian lembaran Asbestos yang sudah rusak
atau berlubang
- Melakukan
pengecatan permukaan bahan sebelum digunakan untuk menghindari pelepasan
serat
- Jauhkan anak-anak dari bahan Asbestos
- Meminimalisir jumlah orang yang kontak
dengan material Asbestos
- Sebisa mungkin memberikan ruang batas
antara Asbestos denga ruangan dalam rumah
- Limbah tidak dicampur dengan material
lain
- Simpan dengan
wadah tertutup dan diangkut dengan truk tertutup yang menjamin limbah
tidak beterbangan
- Jangan membakar limbah & buanglah di
lokasi khusus
Seorang Staff Markas PMI Cabang Cianjur, Heri Hidayat
(40)memperoleh pelatihan dan sosialisasi bahaya Asbestos bagi kesehatan yang
diselenggarakan organisasi kesehatan dunia (WHO), di Bandung.
Di antara hasilnya yaitu bahawa serat Asbestos yang terhirup dan
masuk ke dalam paru-paru bisa menyebabkan Asbestosis (timbulnya jaringan parut
di paru-paru), kanker paru-paru dan mesothelioma (kanker ganas yang menyerang selaput
mesothelium).
Dari sejumlah penelitian WHO, penggunaan Asbestos sebagai bahan
bangunan telah banyak menimbulkan korban. Di Jepang, akibat menghirup udara
yang tercemar Asbestos, 500 orang meningal dunia (1995). Jumlah ini meningkat
menjadi 878 orang pada tahun 2003.Dan hingga saat itulah, pemerintah Jepang
melarang penggunaan Asbestos untuk kepentingan rumah.
Tulisan ini disajikan untuk menambah wawasan kita tentang
hal-hal yang harus diwaspadai di lingkungan kita ketika pihak-pihak yang
seharusnya memberi penerangan, keterangan dan sosialisasi kepada seluruh
lapisan masyarakat enggan melakukannya. Dengan demikian kita akan terus mencari
pengetahuan baru guna menjaga kesehatan di lingkungan kita masing-masing. //Disarikan dari berbagai sumber –Gie//
Ruj: http://bulletinkalisongo.blogspot.com/2012/04/bahaya-atap-rumah-dariasbestosAsbestos.html
Tiada ulasan:
Catat Ulasan
Nota: Hanya ahli blog ini sahaja yang boleh mencatat ulasan.