Waspada Asbestos di sekitar kita
Asbestos
biasa dikenal di pasaran terutama digunakan untuk bahan baku atap rumah, untuk
bahan baku rem dan piranti tahan api. Dalam
perkembangannya, ternyata diketahui bahwa asbestos sangat berbahaya. Dari
sejumlah pengalaman, penggunaan asbestos sebagai bahan bangunan telah banyak
menimbulkan korban. Di Jepun saja, akibat menghirup udara yang tercemar asbestos,
500 orang meningal dunia (1995). Jumlah ini meningkat menjadi 878 orang pada
tahun 2003. Dan hingga saat itulah, pemerintah Jepun melarang segala bentuk
bangunan dengan menggunakan bahan baku asbestos. Dan dibeberapa Negara di
Eropa, di tahun 80-an mulai melarang Asbestos sebagai bahan baku pembangunan
rumah atau gedung yang akan di huni oleh manusia. Hal tersebut diikuti oleh
banyak negara lain seperti amerika, swedia, islandia dan banyak negara lainnya.
Apakah Asbestos itu
?
asbestos
adalah bentuk serat mineral silika yang termasuk dalam kelompok serpentine (
krisotil yang merupakan hidroksida magnesium silikat dengan komposisi
Mg6(OH)6(Si4O11) H2O), dan amphibole dari
mineral-mineral pembentuk batuan, termasuk: actinolite, amosite
(asbestos coklat, cummingtonite, grunnerite), anthophyllite, chrysotile (asbestos putih), crocidolite (asbestos biru), tremolite, atau campuran yang sekurang-kurangnya mengandung salah satu dari mineral-mineral tersebut. Debu asbestos adalah partikel-partikel asbestos yang beterbangan/ bertebaran di udara atau partikel-partikel asbestos terendap yang dapat terhambur ke udara sebagai debu di lingkungan kerja.
(asbestos coklat, cummingtonite, grunnerite), anthophyllite, chrysotile (asbestos putih), crocidolite (asbestos biru), tremolite, atau campuran yang sekurang-kurangnya mengandung salah satu dari mineral-mineral tersebut. Debu asbestos adalah partikel-partikel asbestos yang beterbangan/ bertebaran di udara atau partikel-partikel asbestos terendap yang dapat terhambur ke udara sebagai debu di lingkungan kerja.
Serat asbestos dapat terhirup
adalah partikel asbestos berdiameter kurang dari 3 um dan yang
panjangnya sekurang-kurangnya tiga kali panjang diameternya.
Debu Asbestos dapat
mengkontaminasi melalui:
(a) operasi penambangan atau
penggilingan;
(b) pengolahan bahan-bahan yang mengandung asbestos atau akibat pembuatan/ produksi
barang-barang yang mengandung asbestos;
(c) pemakaian atau penggunaan barang-barang hasil produksi yang mengandung asbestos;
(d) kegiatan membongkar, membuka, mencopoti, memperbaiki kerusakan (reparasi) atau
merawat barang-barang hasil produksi yang mengandung asbestos;
(e) kegiatan menghancurkan dan merubuhkan bangunan pabrik atau bangunan lainnya
yang mengandung bahan-bahan berasbestos;
(b) pengolahan bahan-bahan yang mengandung asbestos atau akibat pembuatan/ produksi
barang-barang yang mengandung asbestos;
(c) pemakaian atau penggunaan barang-barang hasil produksi yang mengandung asbestos;
(d) kegiatan membongkar, membuka, mencopoti, memperbaiki kerusakan (reparasi) atau
merawat barang-barang hasil produksi yang mengandung asbestos;
(e) kegiatan menghancurkan dan merubuhkan bangunan pabrik atau bangunan lainnya
yang mengandung bahan-bahan berasbestos;
(f) kegiatan memindahkan
(transportasi), menyimpan dan kegiatan yang menyebabkan timbulnya
kontak atau sentuhan fisik dengan asbestos atau bahan-bahan yang mengandung asbestos;
(g) kegiatan-kegiatan lain yang menimbulkan resiko terkena debu asbestos yang ada di udara.
(g) kegiatan-kegiatan lain yang menimbulkan resiko terkena debu asbestos yang ada di udara.
Apakah bahaya asbestos?
Bahaya kesehatan yang
ditimbulkan debu asbestos:
(a) asbestostosis: fibrosis (yang menimbulkan penebalan dan luka gores pada paru-paru);
(b) kanker paru-paru: termasuk kanker batang tenggorokan;
(c) mesothelioma: kanker pada bagian lain saluran pernapasan seperti kanker pleura atau peritoneum.
Debu asbestos juga dapat menyebabkan penebalan pleura di sana sini (diffuse pleural thickening) dan timbulnya lapisan plak pleura (circumscribed pleural plaques) yang dapat mengarah pada pengapuran.
(a) asbestostosis: fibrosis (yang menimbulkan penebalan dan luka gores pada paru-paru);
(b) kanker paru-paru: termasuk kanker batang tenggorokan;
(c) mesothelioma: kanker pada bagian lain saluran pernapasan seperti kanker pleura atau peritoneum.
Debu asbestos juga dapat menyebabkan penebalan pleura di sana sini (diffuse pleural thickening) dan timbulnya lapisan plak pleura (circumscribed pleural plaques) yang dapat mengarah pada pengapuran.
Serat asbestostos
yang terhirup akan masuk ke dalam paru dan menimbulkan
jaringan ikat, peradangan, serta
perlengketan pada paru.
Penderita
akan mengeluhkan adanya batuk, penurunan berat badan, sesak napas pada saat
beraktivitas. Bahkan bila telah lanjut, pada saat istirahat pun dapat terjadi
sesak. Yang membahayakan adalah sesak napas terus memburuk meskipun
penderita dijauhkan dari paparan asbestos.
Proses
keracunan Asbestos tidak terjadi secara seketika, racun Chrysotile akan
menyerang manusia secara akumulatif, proses terinfeksi Chrysotile akan memicu
terjadi kanker pada manusia dalam waktu puluhan tahun kemudian. Setelah 15
tahun pemaparan, asbestostosis dapat mengakibatkan timbulnya tumor ganas pleura
(= Mesothelioma). Tumor ini kebal
terhadap berbagai macam terapi dan prognosisnya sangatlah buruk.
Siapa saja yang beresiko terkena
paparan Asbestos?
Mereka yang
beresiko tinggi terkena penyakit ini adalah mereka yang bekerja pada: pabrik
pembuatan pipa, pengelasan industri, konstruksi dan bangunan kapal. Juga
termasuk mereka yang menggunakan asbestos sebagai atap
rumah dan bahan yang mengandung asbestos. Jadi, mulai
sekarang, hendaklah kita waspada dan menghindari terjadinya paparan asbestos
yang akan berakibat buruk pada kesehatan kita.
ruj: http://rumahkusorgaku.wordpress.com/2008/07/17/waspada-asbestos-di-sekitar-kita/
Tiada ulasan:
Catat Ulasan
Nota: Hanya ahli blog ini sahaja yang boleh mencatat ulasan.