Jakarta
- Sabun, pelembut kain dan pengharum ruangan merupakan produk yang kita gunakan
sehari-hari untuk menjaga kebersihan rumah. Ternyata, produk-produk tersebut
menyimpan bahaya tersembunyi bagi kesehatan.
Alasannya, karena sebagian produk pembersih yang ada di pasaran mengandung bahan kimia berbahaya. Jika terpapar langsung setiap hari, bisa berakibat pada gangguan pernapasan bahkan kerusakan ginjal. Ketahui bahan-bahan berbahaya apa saja di dalam produk pembersih rumah tangga seperti yang dilansir Care2, dan temukan solusi lain yang lebih aman.
Alasannya, karena sebagian produk pembersih yang ada di pasaran mengandung bahan kimia berbahaya. Jika terpapar langsung setiap hari, bisa berakibat pada gangguan pernapasan bahkan kerusakan ginjal. Ketahui bahan-bahan berbahaya apa saja di dalam produk pembersih rumah tangga seperti yang dilansir Care2, dan temukan solusi lain yang lebih aman.
1. Pengharum Ruangan & Sabun Cuci Piring
Zat
berbahaya: Phthalates
Phthalates
biasanya banyak ditemukan dalam produk-produk rumah tangga yang berbau harum,
seperti pengharum ruangan, sabun cuci piring atau tisue wangi. Produsen
biasanya tidak mencantumkan tulisan 'phthalates' pada kemasannya, tapi jika
Anda melihat kata 'fragrance' atau 'perfume' dalam daftar kandungan zat, besar
kemungkinan produk tersebut mengandung phthalates.
Bahayanya:
Zat kimia ini bisa mengganggu kinerja kelenjar endokrin. Menurut temuan dari
para peneliti dari Centers for Disease Control and Prevention di Harvard School
of Public Health, pria dengan konsentrasi phthalates yang tinggi dalam
darahnya, jumlah spermanya berkurang. Phthalates juga bisa memicu migrain dan
asthma. Meskipun zat tersebut umumnya masuk ke tubuh lewat pernapasan, tapi
bisa juga merusak lewat kulit. Alicia Stanton, MD, penulis Hormone Harmony
mengingatkan, phthalates yang terpapar lewat kulit bisa terserap dan mengenai
organ-organ dalam.
Solusi:
Jika memungkinkan, pilihlah produk yang bebas wewangian atau mengandung bahan
organik dan alami. Untuk pengharum ruangan, sebaiknya hindari produk yang
mengandung aerosol. Ganti dengan minyak aromaterapi esensial atau cukup buka
jendela rumah Anda setiap pagi agar udara segar bisa masuk. Tempatkan juga
beberapa tanaman di dalam maupun luar rumah, karena tanaman merupakan penghisap
racun alami.
2. Sabun & Deterjen Antibakteri
Zat
berbahaya: Triclosan
Triclosan
banyak terkandung dalam hampir setiap produk sabun cair, sabun batangan,
deterjen dan sabun khusus tangan yang dilabeli 'anti-bakteri'.
Bahayanya: Triclosan merupakan agen anti-bakteri yang sangat agresif, tapi justru bisa memicu pertumbuhan bakteri yang kebal terhadap obat. The American Medical Association pun tidak menemukan adanya bukti bahwa bahan anti-mikroba bisa membuat seseorang jadi lebih sehat atau lebih aman. Artinya, kita sebaiknya tidak menggunakan produk-produk anti-bakteri secara berlebihan karena justru berpotensi membuat mikroba jadi lebih kuat.
Bahayanya: Triclosan merupakan agen anti-bakteri yang sangat agresif, tapi justru bisa memicu pertumbuhan bakteri yang kebal terhadap obat. The American Medical Association pun tidak menemukan adanya bukti bahwa bahan anti-mikroba bisa membuat seseorang jadi lebih sehat atau lebih aman. Artinya, kita sebaiknya tidak menggunakan produk-produk anti-bakteri secara berlebihan karena justru berpotensi membuat mikroba jadi lebih kuat.
Selain
itu, beberapa studi juga menemukan bahwa konsentrasi tinggi triclosan sangat
berbahaya bagi habitat alga yang hidup di sungai dan aliran air. Triclosan juga
bisa mengganggu keseimbangan dan fungsi hormon pada tubuh manusia.
Solusi:
Deterjen dan sabun biasa (tanpa triclosan
atau anti-bakteri) sebenarnya sudah cukup untuk membunuh bakteri. Hanya gunakan
produk mengandung triclosan jika Anda berada di lingkungan yang sangat kotor
dan penuh kuman, misalnya toilet umum, lokasi bencana atau setelah kontak
langsung dengan luka menganga agar bakteri dan kuman bisa mati dengan cepat.
Sementara untuk keperluan sehari-hari, hindari penggunaannya.
3. Pelembut Kain
Zat
berbahaya: Quartenary Ammonium Compounds (QUATS)
Terdapat dalam cairan pelembut kain dan sebagian besar pembersih perabot rumah tangga yang dilabeli 'anti-bakteri'.
Terdapat dalam cairan pelembut kain dan sebagian besar pembersih perabot rumah tangga yang dilabeli 'anti-bakteri'.
Bahayanya:
Quats merupakan bentuk lain dari anti-mikroba, dan efeknya sama seperti
triclosan yang berpotensi menumbuhkan bakteri yang kebal terhadap antibiotik.
Quats juga bisa membuat kulit iritasi; sebuah penelitian yang dilakukan selama
10 tahun mengungkap bahwa quats adalah salah satu pemicu terjadinya infeksi
kulit. Menurut Rebecca Sutton, PhD, ilmuwan senior dai Environmental Working
Group, quats juga diduga jadi penyebab gangguan pernapasan.
"Ada
bukti yang menunjukkan, bahkan orang dengan kondisi fisik sehat yang
sehari-harinya terpapar quats bisa menderita asthma," terang Rebecca.
Solusinya: Kurangi bahkan jika perlu hentikan pemakaian pelembut kain. Untuk melembutkan kain, Anda bisa gunakan bahan alami dengan campuran cuka dan tea-tree oil.
Solusinya: Kurangi bahkan jika perlu hentikan pemakaian pelembut kain. Untuk melembutkan kain, Anda bisa gunakan bahan alami dengan campuran cuka dan tea-tree oil.
"Cuka
merupakan pelembut kain yang alami. Tidak hanya bebas racun, tapi juga
menghilangkan residu sabun dan deterjen," tutur Karyn Siegel-Maier,
penulis 'The Naturally Clean Home'.
Sementara
itu, tea-tree oil berfungsi sebagai anti jamur. Campurkan beberapa tetes
tea-tree oil dengan satu sendok makan cuka, lalu campurkan ke dalam air di
botol spray. Sebagai pengharum, tambahkan beberapa tetes minyak lavender.
Gunakan campuran ini sebagai pengganti pelembut kain sekaligus anti-bakteri pada
pakaian.
4. Cairan Pembersih Jendela & Dapur
Zat
berbahaya: 2-Butoxyethanol
Zat
2-Butoxyethanol terkandung dalam cairan pembersih multifungsi, perangkat dapur
dan jendela.
Bahayanya:
2-Butoxyethanol merupakan bahan utama pada
pembersih jendela. Menurut Environmental Protection Agency (EPA) di Amerika
Serikat, bahan ini bisa menyebabkan sakit tenggorokan saat terhirup. Dalam
konsentrasi tinggi, 2-Butoxyethanol juga bisa mengakibatkan narcosis (penurunan
fungsi sistem saraf pusat), serta kerusakan pada liver dan ginjal. Efeknya bisa
lebih berbahaya jika digunakan di dalam ruangan kecil dan tertutup.
"Jika
Anda membersihkan di dalam area terbatas, misalnya kamar mandi tanpa ventilasi
udara, Anda bisa terkena paparan 2-Butoxyethanol dalam level yang tinggi,"
ujar Rebecca.
Solusinya:
Bersihkan kaca jendela dan cemin dengan koran bekas yang dibasahi cuka. Untuk
membersihkan dapur, gunakan bahan pembersih buatan sendiri. Campurkan baking
soda, cuka dan minyak esensial. Campuran ini menghasilkan formula pembersih alami
yang aman bagi kesehatan.
Tiada ulasan:
Catat Ulasan
Nota: Hanya ahli blog ini sahaja yang boleh mencatat ulasan.