Jumaat, 30 Mac 2012

bahan pengawet yang berbahaya



Kasus penggunaan bahan kimia berbahaya bagi kesehatan, formalin yang ditemukan Badan Pengawasan Obat dan Makanan (POM) terhadap 98 sampel produk makanan dengan rincian 23 sampel mie basah, 15 produk tercemar formalin (65%), 34 sampel aneka ikan asin, 22 sampel tercemar ( 64,7%), 41 sampel tahu semuanya tercemar (100%). Hasil ini tentu sangat mengerikan. Selain produk makanan, Badan POM juga menemukan 80% dari jajanan (makanan dan minuman) sekolah dinyatakan mengandung bahan-bahan yang berbahaya bagi kesehatan seperti kandungan boraks, natrium siklamat, rodamin B dan sakarin (Mohi,2007). Bahan-bahan kimia tersebut seharusnya tidak boleh digunakan untuk makanan. Seperti formalin misalnya penggunaannya hanya untuk desinfektan, antiseptik dan pengawet mayat agar tidak bau. Boraks untuk pengawet kayu, pengontrol kecoa dan bahan pembersih.
Bahan pengawet makanan sintetik memiliki efek buruk bagi kesehatan. Formalin dalam dosis rendah, bila dicampur dengan makanan dapat menyebabkan sakit perut akengakibatkan demam, koma, kerusakan ginjal, bahkan pingsan mendadak. Biasanya gejala keracunan boraks akan terlihat setelah 3-5 hari dengan gejala awal mual-mual, muntah, diare dan kejang yang kemudian muncul bercak-bercak pada kulit serta kerusakan ginjal (Musrilinda, 2008).
Suatu bahan kimia dikatakan beracun bila berada di atas ambang batas yang diperbolehkan. American Conference of Govermental and Industrial Hygienists (ACGIH) menetapkan ambang batas (Threshould Limit Value/TLV) untuk formaldehida adalah 0,4 ppm. Sementara National Institute for Occupational Safety and Health (NIOSH) merekomendasikan paparan limit untuk para pekerja adalah 0,016 ppm selama periode 8 jam, sedangkan untuk 15 menit 0,1 ppm. Dalam International Programme on Chemical Safety (IPCS) disebutkan bahwa batas toleransi formaldehida yang dapat diterima tubuh dalam bentuk air minum adalah 0,1 mg per liter atau dalam satu hari asupan yang dibolehkan adalah 0.2 mg. Sementara formalin yang boleh masuk ke tubuh dalam bentuk makanan untuk orang dewasa adalah 1,5 mg hingga 14 mg per hari (Buletin CP, 2006).
Pemerintah melalui Menteri Kesehatan telah mengeluarkan daftar bahan Tambahan yang Dilarang Digunakan dalam Makanan (Peraturan Menkes No. 1168/1999)
1. asam borat (Boric Acid) dan senyawanya,

2. asam salisilat dan garamnya (Salicylic Acid and its Salt),

3. dietilpirokarbonat (Diethylpirocarbonate DEPC),

4. dulsin (Dulcin),

5. kalium klorat (Potassium Chlorate),

6. khloramfenikol (Chloramphenicol),

7. minyak nabati yang dibrominasi (Brominated Vegetable Oils),

8. nitrofurazon (Nitrofurazone),

9. formalin (Formaldehyde) dan

10. kalium bromat (Potassium Bromate).

Sumber. Buletin CP, 2006.

Tabel 3. Pengawet makan sintetik yang dilarang
sila baca seperti aturan biru dibawah:
Nama Bahan Pengawet;
Produk Pangan;
Pengaruh dan kesan produk pangan terhadap Kesehatan;


Ca-benzoat
Sari buah, minuman ringan, minuman anggur manis, ikan asin
Dapat menyebabkan reaksi merugikan pada asmatis dan yang peka terhadap aspirin

Sulfur dioksida (SO2)
Sari buah, cider, buah kering, kacang kering, sirup, acar
Dapat menyebabkan pelukaan lambung, mempercepat serangan asma, mutasi genetik, kanker dan alergi

K-nitrit
Daging kornet, daging kering, daging asin, pikel daging
Nitrit dapat mempengaruhi kemampuan sel darah untuk membawa oksigen, menyebabkan kesulitan bernafas dan sakit kepala, anemia, radang ginjal, muntah

Ca- / Na-propionat
Produk roti dan tepung
Migrain, kelelahan, kesulitan tidur

Na-metasulfat
Produk roti dan tepung
Alergi kulit

Asam sorbat
Produk jeruk, keju, pikel dan salad
Pelukaan kulit

Natamysin
Produk daging dan keju
Dapat menyebabkan mual, muntah, tidak nafsu makan, diare dan pelukaan kulit

K-asetat
Makanan asam
Merusak fungsi ginjal

BHA
Daging babi segar dan sosisnya, minyak sayur, shortening, kripik kentang, pizza beku, instant teas.
Menyebabkan penyakit hati dan kanker.

Klik link dibawah untuk info Kesehatan
Klik link dibawah untuk khasiat Buah:
  1. Jambu biji
  2. Kurma
  3. Pepaya
  4. Pisang (ibu hamil)
  5. Wortel
  6. Mangga
  7. Timun
  8. Nanas
  9. Tomat
  10. Pare
  11. Melon
  12. Semangka
  13. Alpukat

Tiada ulasan:

Catat Ulasan

Nota: Hanya ahli blog ini sahaja yang boleh mencatat ulasan.