Isnin, 8 April 2013

Pengawet Roti


Pengawet Roti


BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

          Saat ini banyak sekali pedagang makanan yang menggunakan bahan-bahan pengawet makanan yang berbahaya yang dapat merusak kesehatan tubuh manusia. Misalnya saja formalin, boraks dan bleng. Tanpa kita sadari sebagian besar makanan yang dijual di pinggir jalan sampai di beberapa rumah makan pun ada yang menjual atau membuat makanannya dari formalin, boraks dan bleng.

Penggunaan  formalin, boraks dan bleng yang berlebihan tentu bisa membahayakan kesehatan tubuh kita, bahkan bisa merusak fungsi dari organ-organ tubuh kita.

 

B. Perumusan Masalah

Di dalam makalah ini saya akan membahas mengenai :

 a). Apa saja yang termasuk bahan pengawet?
 b). Apa itu formalin, boraks dan bleng?
 
c). Apa dampak dari penggunaan bahan pengawet?
 d). Apa contoh makanan yang mengandung bahan pengawet?

 

BAB II

TINJAUAN TEORITIS

A. Macam-macam bahan pengawet

          Banyak sekali bahan pengawet yang digunakan oleh para pedagang makanan, seperti :
          1). FORMALIN
          2). BORAKS
          3). BLENG, dan masih banyak sekali

B. Pengertian  formalin, boraks dan bleng

          Formalin
          Formalin adalah larutan yang tidak berwarna dan baunya sangat menusuk. Formalin biasanya digunakan sebagai bahan perekat untuk kayu lapis dan disinfektan untuk peralatan rumah sakit serta untuk pengawet mayat. Formalin dilarang digunakan untuk pengawet pangan.
          Boraks
          Boraks adalah senyawa berbentuk kristal putih tidak berbau dan stabil pada suhu dan tekanan normal. Boraks merupakan senyawa kimia dengan nama natrium tetraborat (NaB4O710H20). Jika larut dalam air akan menjadi hidroksida dan asam borat (H3BO3). Salah satu bentuk turunan boraks yang sering disalahgunakan untuk pangan adalah bleng. Boraks atau asam boraks biasanya digunakan untuk bahan pembuat deterjen, mengurangi kesadarahan air dan antiseptik.


          Bleng

          Bleng (dari bahasa Jawa) adalah campuran garam mineral konsentrasi tinggi yang dipakai dalam pembuatan beberapa makanan tradisional, seperti karak dan gendar. Sinonimnya natrium biborat, natrium piroborat, natrium tetraborat.

          Bleng adalah bentuk tidak murni dari boraks, sementara asam borat murni buatan industri farmasi lebih dikenal dengan nama boraks. Dalam dunia industri, boraks menjadi bahan solder, bahan pembersih, pengawet kayu, antiseptik kayu, dan pengontrol kecoak.      (wikipedia)

          Sumber : http://aspal-putih.blogspot.com/2012/08/apa-itu-blengborax.html#ixzz27lgiFic9 Under Creative Commons License: Attribution

 

 

C. Dampak dari penggunaan bahan pengawet

          Formalin

Dampak formalin pada kesehatan manusia, dapat bersifat akut dan kronik:

a.  Akut (efek pada kesehatan manusia terlihat langsung).

1)           Bila terhirup akan terjadi iritasi pada hidung dan tenggorokan, gangguan pernafasan, rasa terbakar pada hidung dan tenggorokan serta batuk-batuk. Kerusakan jaringan dan luka pada saluran pernafasan seperti radang paru dan pembengkakan paru. Tanda-tanda lainnya meliputi bersin, radang tekak, radang tenggorokan, sakit dada, yang berlebihan, lelah, jantung berdebar, sakit kepala, mual dan muntah. Pada konsentrasi yang sangat tinggi dapat menyebabkan kematian.

2)           Bila terkena kulit akan menimbulkan perubahan warna, yakni kulit menjadi merah, mengeras, mati rasa dan ada rasa terbakar.

3)           Bila terkena mata akan menimbulkan iritasi mata sehingga mata memerah, rasanya sakit, gata-gatal, penglihatan kabur dan mengeluarkan air mata. Bila merupakan bahan berkonsentrasi tinggi maka formalin dapat menyebabkan pengeluaran air mata yang hebat dan terjadi kerusakan pada lensa mata.

4)      Apabila tertelan maka mulut, tenggorokan dan perut terasa terbakar, sakit menelan, mual, muntah dan diare, kemungkinan terjadi pendarahan, sakit perut yang hebat, sakit kepala, hipotensi (tekanan darah rendah), kejang, tidak sadar hingga koma.  Selain itu juga dapat terjadi kerusakan hati, jantung, otak, limpa, pankreas, sistem susunan syaraf pusat dan ginjal.

b.  Kronik (setelah terkena dalam jangka waktu yang lama dan berulang).

1)           Apabila terhirup dalam jangka waktu lama maka akan menimbulkan sakit kepala, gangguan sakit kepala, gangguan pernafasan, batuk-batuk, radang selaput lendir hidung, mual, mengantuk, luka pada ginjal dan sensitasi pada paru. Efek neuropsikologis meliputi gangguan tidur, cepat marah, keseimbangan terganggu, kehilangan konsentrasi dan daya ingat berkurang.  Gangguan haid dan kemandulan pada perempuan.  Kanker pada hidung, rongga hidung, mulut, tenggorokan, paru dan otak.

2)           Apabila terkena kulit, kulit terasa panas, mati rasa, gatal-gatal serta memerah, kerusakan pada jari tangan, pengerasan kulit dan kepekaan pada kulit, dan terjadi radang kulit yang menimbulkan gelembung.

3)      Jika terkena mata, yang paling berbahaya adalah terjadinya radang selaput mata.

4)           Jika tertelan akan menimbulkan iritasi pada saluran pernafasan, muntah-muntah dan kepala pusing, rasa terbakar pada tenggorokan, penurunan suhu badan dan rasa gatal di dada.


Boraks

          -Jika terhirup
Rasa terbakar pada hidung dan tenggorokan, sukar bernapas, napas pendek, sakit kepala, kanker paru-paru.

          -Jika terkena kulit
Kemerahan, gatal, kulit terbakar.

          -Jika terkena mata
Kemerahan, gatal, mata berair, kerusakan mata, pandangan kabur, kebutaan.

          -Jika tertelan
Mual, muntah, perut perih, dalam jumlah banyak menyebabkan kurang darah, muntah darah, mati.

 


 

          Bleng

          Mengkonsumsi makanan berboraks dalam jumlah berlebihan akan menyebabkan gangguan otak, hati, dan ginjal. Dalam jumlah banyak, boraks menyebabkan demam, anuria (tidak terbentuknya urin), koma, merangsang sistem saraf pusat, menimbulkan depresi, apatis, sianosis, tekanan darah turun, kerusakan ginjal, pingsan, hingga kematian. Batas aman/legal penggunaan boraks dalam makanan adalah 1 gram / 1 kg pangan

          Sumber : http://id.wikipedia.org/wiki/Bleng

 

D. Contoh makanan yang mengandung bahan pengawet

Berikut beberapa contoh makanan yang sering ditambahkan zat pengawet berbahaya:
          1. Jajanan tradisional
 Teksturnya sangat kenyal, berasa tajam seperti sangat gurih, membuat lidah bergetar dan memberi rasa getir. Tidak rusak lebih dari 2 hari pada suhu kamar.
          2. Roti
 Masa kadaluarsa roti menjadi sangat lama dari biasanya. Tampilan roti sangat putih dan teksturnya tidak lembut dan kenyal, tetapi menjadi agak keras sehingga bisa tahan lama.
          3. Mie basah
 Teksturnya kenyal, lebih mengkilat, tidak lengket dan tidak mudah putus. Tidak rusak sampai 2 hari pada suhu kamar (25 derajat celsius) dan bertahan lebih dari 15 hari pada suhu lemari es (10 derajat celsius). Tidak lengket dan lebih mengkilap dibandingkan mie biasa.
          4. Bakso
 Teksturnya sangat kenyal, warna tidak kecokelatan seperti penggunaan daging namun lebih cenderung keputihan. Tidak rusak lebih dari 2 hari pada suhu kamar dan teksturnya sangat kenyal.
          5. Tahu
 Tidak rusak sampai 3 hari pada suhu kamar dan bisa bertahan lebih dari 15 hari pada suhu lemari es. Tahu terlampau keras, kenyal namun tidak
padat.
          6. Kerupuk
 Teksturnya renyah dan menimbulkan rasa getir.
          7. Ikan
 Tidak rusak sampai 3 hari pada suhu kamar. Warna insang merah tua tidak cemerlang bukan merah segar dan warna daging putih bersih.
          8. Ikan asin
 Tidak rusak sampai lebih dari 1 bulan pada suhu kamar. Bersih cerah dan tidak berbau seperti ikan asin. Tidak dihinggapi lalat pada area yang banyak berlalat.
          9. Ayam
 Tidak rusak lebih dari 2 hari pada suhu kamar 25 celsius dan tekstur kencang.


 

 

BAB III

PENUTUP

 

A. Kesimpulan

          Sekarang ini semakin bayaknya bahan pengawet makanan yang beredar di pasaran yang membuat kekhawatiran, maka dari itu kita harus memahami bahaya-bahaya apa saja yang terdapat dari bahan pengawet. Oleh karena itu di makalah ini di jelaskan apa saja dampak negatif dari bahan pengawet dan apa saja contoh makanan yang mengandung bahan pengawet.

B. Saran

          Saran saya untuk seluruh pecinta makanan untuk lebih berhati-hati dalam memilih makanan, karena sekarang ini sudah banyak makanan yang mnggunakan bahan makaan yang tidak baik untuk kesehata tubuh manusia dan dapat merusak fungsi organ tubuh manusia.

 

 


Beberapa hari belakangan ini banyak beredar info tentang bahaya roti bakery karena mengandung banyak pengawet. Jangan panik dulu! Tidak semua roti berbahaya. Karena itu ketahui tips membedakan roti yang mengandung banyak bahan pengawet.

Hampir semua produk industri masa kini tidak ada yang bebas dari zat aditif (tambahan) dan zat pengawet. Keduanya telah digunakan dalam industri makanan, obat dan kosmetik selama ratusan tahun.

Zat pengawet adalah salah satu zat aditif yang tentu saja dipakai untuk membuat suatu produk tidak cepat rusak karena gangguan jamur, bakteri atau mikroba lainnya.

Ir Chandra Irawan, MSi, pakar kimia pangan dan gizi dari Akademi Kimia Analis Bogor menuturkan, sebagian produsen 'nakal' memang suka memasukkan zat pengawet seperti Calcium Propianate dan Potassium Bromate secara berlebihan ke dalam adonan roti. Pengawet ini biasanya ditambahkan agar roti lebih tahan lama dan tampilan selalu menarik.

Potassium Bromate (KBrO3) merupakan bread improver yang biasanya ditambahkan pada roti dan tepung, yang berfungsi sebagai pengembang adonan roti, membuat roti lebih kuat dan lebih elastis.

Tapi Potassium Bromate dianggap karsinogen (pemicu kanker) oleh Badan Internasional untuk Penelitian Kanker (Agency for Research on Cancer atau IARC) yang bisa berbahaya bila dikonsumsi, seperti dilansir nowpublic, Rabu (2/3/2011).

Sebuah penelitian yang dilakukan Y Kurokawa, A Maekawa, M Takahashi dan Y Hayashi dari Division of Toxicology, National Institute of Hygienic Sciences, Tokyo, juga telah menemukan bahwa KBrO3 dapat menginduksi tumor sel ginjal, mesotelioma dari peritoneum, dan sel tumor follicular tiroid, seperti dilansir ncbi.nlm.nih.gov.

Secara teori, substansi pengawet ini seharusnya keluar dari adonan roti selama dipanggang, tetapi jika terlalu banyak ditambahkan atau jika roti tidak dimasak cukup lama atau tidak pada suhu cukup tinggi, maka pengawet tersebut akan tetap bersisa pada roti.

"Pengawet itu kan fungsinya untuk membunuh mikroorganisme. Tapi kalau pengawetnya dimasukkan secara berlebihan, maka akan susah disintesis atau degradasi oleh tubuh, akhirnya terendapkan. Nah, lama-lama ini bisa memicu kanker karena kan sifatnya karsinoge," jelas Ir Chandra.

Sedangkan Calcium Propianate digunakan sebagai pengawet dalam roti dan makanan yang dipanggang lainnya. Pengawet ini digunakan untuk mencegah pertumbuhan jamur dan bakteri. Tapi produsen seringkali menambahkan pengawet ini secara berlebihan dalam adonan roti.

"Ya tapi tidak semua produsen seperti itu, jadi harus pintar-pintar memilih," jelas Ir Chandra.

 

Berikut beberapa cara yang diberikan Ir Chandra untuk membedakan roti yang menggunakan pengawet secara berlebihan, yaitu:

1.   Masa kadaluarsa roti menjadi sangat lama dari biasanya

2.   Tampilan roti sangat putih

3.   Teksturnya tidak lembut dan kenyal, tetapi menjadi agak keras sehingga bisa tahan lama.

 


Kini makanan yang mengandung bahan pengawet makin mudah sekali ditemukan, justru makan yang mengandung bahan pengawet adalah makanan yang sering kita konsumsi salah satunya adalah tahu, ikan, ayam, dan bakso, dan masih banyak lagi.

Kurangnya pengetahuan dan informasi tentang makanan yang mengandung bahan pengawet berbahaya membuat para konsumen justru salah pilih. Karena bahan makanan yang diberi bahan pengawet biasanya akan terlihat lebih menarik. Nah,oleh karena itu, agar Anda tidak tertipu dan salah pilih saat membeli makanan tersebut.

Berikut adalah ciri-ciri makanan yang mengandung bahan pengawet yang berbahaya.

Ciri makanan berformalin:

·         Mie Basah
Tidak lengket,lebih mengilap, tidak rusak sampai dua hari pada suhu kamar,bertahan lebih dari 15 hari pada suhu lemari es (10o C)

·         Tahu
Teksturnya terlalu keras, kenyal tetapi tidak padat, tidak rusak dalam 3 hari dalam suhu kamar, bisa bertahan hingga 15 hari dalam kulkas.

·         Ikan
Warna insang merah tua tidak cemerlang, warnanya tidak merah segar, Bau amis berkurang, warna daging ikan putih bersih, tidak rusak samapai 3 hari pada suhu kamar. Warnanya bersih cerah dan tidak berbau khas ikan asin, tidak dihinggapi lalat, tidak rusak sampai lebih dari 1 bulan pada suhu 25o Celsius.

·         Bakso
Tekstur bakso sangat kenyal,dan tidak rusak samapai 2 hari pada suhu kamar

·         Ayam
Tekstur daging kencang, tidak dihinggapi lalat, tidak rusak sampai dua hari pada suhu kamar.

Ciri makananan mengandung Boraks:

·         Mi basah
Teksturnya kental,lebih mengilat,tidak lengket dan tida cepat putus

·         Bakso
Teksturnya sangat kental, warna tidak kecoklatan seperti penggunaan daging lebih cenderung keputihan

·         Snack
Saya ambil contoh lontong,teksturnya sangat kenyal, berasa tajam, sangat gurih dan memberikan rasa getir.

·         Kerupuk
Teksturnya renyah dan bisa menimbulkan rasa getir

Ciri makanan menggunakan pewarna rhodamin B dan methanyl yellow:

·         Warnanya mencolok

·         Cerah mengilap

·         Warnanya tidak homogen(ada yang menggumpal)

·         Ada sedikit rasa pahit

·         Muncul rasa gatal di tenggorokan setelah mengonsumsinya

Nah berikut makanan yang mengandung bahan pengawet yang berbahaya. Memang makanan ini adalah makanan yang sering dikonsumsi oleh masyarakat, karena murah dan memngandung banyak protein dan karbohidrat. Tapi jika sudah mengandung pengawet ini menjadi racun bagi kesehatan Anda.

Jadi pilihlah makanan yang sehat, tapi ingat tidak semua memang makanan yang kami jelaskan diatas mungkin saja tidak mengadung formalin. Jaga kesehatan Anda dengan cara sehat yang Anda miliki. Semoa bermanfaat!

 

Tiada ulasan:

Catat Ulasan

Nota: Hanya ahli blog ini sahaja yang boleh mencatat ulasan.