Sabtu, 10 Mac 2012

Cegah Kanser Payudara dengan kedelai


Cegah Kanser Payudara dengan kedelai


SELAIN kaya antioksidan penangkal radikal bebas, kedelai dapat menurunkan risiko kanker payudara. Terutama bila dikonsumsi sejak usia anak-anak, kanker ganas pun bisa dicegah.

Bersyukurlah kita yang tinggal di Indonesia.
Seperti halnya negara Asia lainnya, Indonesia berlimpah bahan pangan kaya serat dan memiliki efek penyembuh atau pencegah penyakit itu. Berdasarkan penelitian terbaru, kedelai disinyalir dapat menurunkan risiko kanker payudara hingga 58 persen lebih. Penelitian tersebut berawal dari rasa "iri" dan penasaran para peneliti melihat data dan fakta yang menyebutkan bahwa angka kejadian kanker payudara pada wanita kulit putih di Amerika berkisar 4-7 kali lebih tinggi dibanding wanita Asia seperti di China dan Jepang. Uniknya, jika kaum hawa asal Asia pindah ke Amerika dan menetap di Negeri Paman Sam itu, risiko keturunannya terkena kanker payudara juga meningkat. "Hal ini menguatkan dugaan bahwa di luar aspek genetik, terdapat faktor pemicu lain dari kanker payudara. Nah, kami ingin mencari bukti keterlibatan aspek diet dan gaya hidup yang mungkin menjadi penyebab perbedaan risiko kanker antara wanita di Asia dan Amerika," ungkap Regina Ziegler dari divisi epidemiologi dan genetik Institut Nasional Kanker Amerika Serikat. Untuk tujuan tersebut, tim peneliti mewawancarai hampir 1.600 partisipan wanita keturunan China, Jepang, dan Filipina yang tinggal di San Fransisco, Oakland, Los Angeles, Kalifornia, dan Hawai. Sekira 600 di antaranya merupakan pengidap kanker payudara. Dari ribuan partisipan tersebut, diketahui bahwa wanita yang mengonsumsi kedelai dalam jumlah paling banyak memiliki risiko 58 persen lebih rendah untuk terkena kanker payudara dibanding kelompok wanita yang mengonsumsi kedelai dalam jumlah paling sedikit. Fungsi perlindungan ini lebih rendah jika konsumsi kedelai baru dilakukan saat remaja atau dewasa, kendati tetap terjadi penurunan risiko sebesar 20-25 persen. "Penelitian kami menunjukkan, asupan kedelai sejak masa kanak- kanak terkait penurunan risiko kanker payudara secara signifikan," ujar rekan sejawat Ziegler dari Divisi Genetika Klinis Institut Kanker Nasional Amerika, Dr Larissa Korde, dalam laporan penelitian yang diterbitkan jurnal Cancer Epidemiology, Biomarkers and Prevention. Keterkaitan antara masa kanak-kanak dengan konsumsi kedelai dan pengurangan risiko kanker berlaku untuk semua partisipan, tanpa memandang riwayat kanker payudara pada keluarga. "Jadi, aspek waktu memulai konsumsi kedelai sangat penting. Dalam hal ini harus dibiasakan sejak masa kanak- kanak," tandas Korde. Konsumsi kedelai lebih dini kemungkinan dapat menghambat siklus hidup sel-sel abnormal penyebab kanker payudara. Hal ini terkait zat yang terkandung dalam kedelai, yakni isoflavon yang konon memproduksi hormon yang mirip estrogen dan menawarkan fungsi perlindungan dari kanker dengan cara menghancurkan sel-sel abnormal dan mengurangi peradangan

Tiada ulasan:

Catat Ulasan

Nota: Hanya ahli blog ini sahaja yang boleh mencatat ulasan.